Indonesia
merupakan pusat penghasil pisang terbesar di dunia walaupun sebagai pemroduksi
tahunan indonesia hanya menduduki urutan ke tujuh setelah india, uganda,
filipina dan beberapa negara lainnya. Di indonesia, pisang menjadi bahan pangan
utama baik dengan dikonsumsi secara langsung maupun dijadikan sebagai bahan
utama pada berbagai jenis makanan misalnya seperti pisang goreng, kripik
pisang, getuk pisang, dan lain sebagainya. Pisang seringkali dikatakan sebagai “buah
kehidupan” karena di indonesia dengan mudah kita temukan pisang dimana-mana
sebagai bahan makanan .
Sejauh
yang kita ketahui tentang manfaat pisang, yang sering dimanfaatkan hanyalah
danging buahnya Sedangkan kulitnya hanya dianggap sebagai limbah sampah yang
tak berguna lagi. Padahal sebenarnya kulit pisang yang sering kita anggap
sebagai sampah ini mempunyai manfaat yang sangat menakjubkan. Dari pada kita
membiarkan kulit pisang menjadi limbah yang menumpuk di sekitar lingkungan
kita, lebih baik kita olah kembali limbah dari kulit pisang ini menjadi suatu
produk yang lebih bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat.
Dari
hasil penelitian, kulit pisang mempunyai banyak kandungan senyawa yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan,
kalsium, vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin B kompleks di antaranya
vitamin B6, minyak nabati, serat, serotonin dan banyak lagi lainnya. Semua
komponen senyawa tersebut memiliki beragam khasiat yang baik bagi tubuh.
Sekarang tinggal bagaimana cara kita memanfaatkan kelebihan kulit pisang
tersebut.
Bagi masyarakat indonesia kerupuk merupakan camilan
penting untuk menjadi teman makan, teman nonton, santai bersama keluarga, dan
lain sebagainya. Ada ungkapan bahwa tidak asyik rasanya kalau makan tanpa
diiringi suara kriuk-kriuk musik kerupuk. kerupuk tidak dapat tertinggal dalam
keseharian masyarakat indonesia. Namun, menurut ahli gizi kerupuk merupakan
camilan yang kurang sehat untuk dikonsumsi berlebih karena kerupuk mengandung
kalori, lemak, dan natrium yang tinggi. Lemak yang berlebih dapat menyebabkan
kegemukan, sedangkan kandungan natrium dalam kerupuk dapat memicu tekanan darah
tinggi. Dapat kita tahu bahwa bahan dasar pembuatan kerupuk sangat berpengaruh
terhadap kandungan gizi kerupuk yang kita konsumsi selama ini. Nah, dari hal
inilah kita dapat memanfaatkan kulit pisang yang lebih kaya nutrisi seperti serat,
vitamin, dan mineral sehingga dapat dihasilkan kerupuk yang lebih bernutrisi.
Untuk
membuat kerupuk dari kulit pisang ini sangat mudah sebagaimana kita membuat kerupuk
pada biasanya. Pertama, kita siapkan
alat dan bahannya yaitu sebagai brikut. Alat : daun pisang, plastik, alat
penghancur, dan sinar matahari. Bahan : kulit pisang dengan berat bersih 400
gram, 250 gram tepung terigu, 500 gram tepung tapioka, 2 siung bawang putih,
cabai, setengah sendok teh garam, minyak goreng atau pasir bersih untuk
menggoreng, dan larutan kalsium hidroksida atau biasa kita sebut air kapur.
Adapun Cara membuatnya, ialah sebagai berikut :
1. Mengupas
dan menimbang kulit pisang yang telah tua dan
2. Merendam
kulit pisang dalam larutan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) selama 15
menit. Menurut dr. IR. Nuri Andarwulan, M.SI., air kapur sirih berfungsi
membentuk tekstur keras atau padat pada bahan makanan
3. Menghaluskan
kulit pisang dengan tidak menghilang tekstur kulit pisang
4. Mencampurkan
kulit pisang yang sudah halus dengan bawang putih dan garam yang telah
dihaluskan
5. Mencetak
adonan kerupuk kulit pisang menjadi adonan yang lebih tipis diatas lembaran
daun pisang
6. Mengukus
adonan yang sudah dicetak selama 30 detik
7. Mengeringkan
adonan kerupuk yang telah dikukus dibawah sinar matahari langsung kurang lebih
selama dua hari untuk menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri
8. Menggoreng
Kerupuk kulit pisang yang sudah dijemur dengan minyak, namun jika menginginkan
hasil yanh lebih rendah kandungan lemak jenuhnya bisa menggunakan pasir sebagai
media penggorengnya
9. Mengemas
kerupuk kulit pisang pada kemasan plastic yang kedap udara.
Jadi,
begitulah langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk mengelola limbah kulit
pisang menjadi bahan dasar pembuatan kerupuk. Selain untuk meningkatkan
kualitas kandungan nutrisi kerupuk sebagai salah satu camilan yang digemari masyarakat
Indonesia, hal ini juga merupakan suatu upaya dalam melestarikan lingkungan
dengan menggali potensi limbah kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk.
Upaya pelestarian lingkungan
merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, upaya pelestarian
lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada
pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan. Sebagaimana dalam UU NO 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup yang berbunyi:
a.
bahwa lingkungan hidup Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada
Bangsa Indonesia, merupakan ruang bagi kehidupan Bangsa Indonesia dalam segala
aspek dan matranya sesuai dengan Wawasan Nusantara;
b. bahwa dalam mendayagunakan sumber daya alam
untuk memajukan kesejahteraan umum seperti termuat dalam Undang-Undang Dasar
1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu
diusahakan pelestarian kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang
untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan dilaksanakan dengan
kebijaksanaan terpadu dan menyeluruh serta memperhitungkan kebutuhan generasi
sekarang dan mendatang;
c.
bahwa kebijaksanaan melindungi dan mengembangkan lingkungan hidup dalam
hubungan kehidupan antar bangsa adalah sesuai dan selaras dengan perkembangan
kesadaran lingkungan hidup umat manusia;
d. bahwa dalam rangka mengatur pengelolaan
lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan
menyeluruh, perlu ditetapkan undang-undang yang meletakkan ketentuan-ketentuan
pokok untuk menjadi landasan bagi pengelolaan lingkungan hidup;
untuk melakukan
upaya pelestarian lingkungan, kita dapat melakukan apa saja yang mampu kita
lakukan. Jadi kita tidak harus melakukan reboisasi, rehabilitasi lahan,
menciptakan biopori, atau kegiatan pelestarian alam lainnya jika kita tidak
mampu. Dengan memanfaatkan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita seperti
halnya memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk
juga merupakan suatu upaya kreatif dan kritis dalam melakukan pelestarian
lingkungan.
Created
by: Afinda hofiana ( XI UI 2)