9 Januari 2012

Tetaplah Berprasangka Baik

Oleh: Moh. Arif Rohmatullah
Mencoba untuk berbagi ilmu tentang indahnya berprasangka baik dalam tindakan kita. Baik itu cobaan, ataupun musibah. Mungkin untuk pribadi yang kadang berada di keadaan yang sangat sulit, hal ini menjadi solusi yang sangat baik. Beberapa orang menyebut ini pula sebagai “the power of thanks” [kekuatan dalam bersyukur dan berterima kasih].

Sebuah cerita pendek saya temukan dalam buku warna kuning bertuliskan “La Tahzan”. Mungkin semua orang tidak asing dengan buku ini. Karangan dari Dr. ‘Aidh Alqarni, merupakan salah sau karya fenomental.


“1. Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dijera, tetapi karenanya ia kemudian menjadi imam salah satu madhab.
2. Ibnu taimiah  pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya.
3. As-sarakhsyi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak karya buku 20 jilid.
4. Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul jami’ul ushul dan An-nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits
5. demikian halnya dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karenanya ia menguasai qira’ah sab’ah
6. Malik Ibn ar-Raib adalh penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya para penyair besar zaman Abbasyiah
7. Ketika semua anak Abi Dhuaib al_hudzali mati meninggalkannya seorang diri , ia justru mampu memciptkana nyanyian-nyanyian puitis-puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat semua pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali ”


Begitulah ketika tertimpa musibah. Anda harus sisi paling terang darinya. Walaupun sekecil apapun titik terangnya atau sisi postifnya. Ketika seseorang member anda sebuah minuman lemon yang kecut rasanya, jangan anda buang, tapi tambahkanlah gula kedalamnya. Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi. Tetap lakukan yang terbaik Lillahi Ta’ala. Apapun hasilnya, tetap teruslah bejalan. Apabila jatuh, cepatlah bangun. “Karena sesungguhnya keberhasilan terbesar bukanlah kita  tidak pernah gagal dalam pekerjaan kita, tetapi keberhasilan terbesar itu adalah saat kita bangkit kembali setiap kali kita jatuh.”-Confusius

2 komentar:

  1. bagaimana kalau berprasanngka baik kepada orang baru yang kata teman dekat kita dia adalah seorang maling...????

    BalasHapus
  2. prtanyaaan saya hanya ada 2... yg prtama... bagaimana mnrut anda ttg merelakan ssuatu yg brharga.. demi ssuatu yg lebih brharga...??? dan yg kedua... gimana mw brprasangka baik... klo knyataan.a orng ithu ialaah orng yg buruk..???

    BalasHapus

Blogger Template by Clairvo